Potret SAS: Komunitas Sulit Air Sepakat Yang Merantau di Tanah Ibu Kota

Buku ini lahir dari keprihatinan sekaligus kekaguman saya terhadap komunitas SAS. Keprihatinan karena masih minimnya literatur akademik maupun popular yang secara khusus mengkaji pola komunikasi, mobilitas sosial, serta strategi bertahan komunitas-komunitas perantau Minangkabau di Jakarta. Kekaguman, karena di tengah modernisasi dan individualisme kota besar, komunitas ini tetap teguh memegang adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah — semboyan yang tak sekadar diucapkan, tetapi sungguh-sungguh dihidupi dalam keseharian.

Keseluruhan tulisan ini lahir dari interaksi langsung, diskusi mendalam, hingga pengamatan partisipatif selama bertahun-tahun dengan berbagai elemen masyarakat Sulit Air Sepakat di Jakarta. Oleh sebab itu, buku ini saya anggap bukan hanya milik saya sebagai penulis, tetapi juga milik komunitas SAS itu sendiri — sebuah ruang bagi mereka untuk dilihat, didengar, dan dicatat dalam sejarah perantauan Minangkabau.

Categories:, ,

Customer Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Potret SAS: Komunitas Sulit Air Sepakat Yang Merantau di Tanah Ibu Kota”

Your email address will not be published. Required fields are marked *