Buku ini mengangkat dua tokoh penting dalam sejarah intelektual Islam di Indonesia, yaitu Sayid Usman bin Yahya (1822- 1914) dan KH. Hasyim Asy’ari (1871-1947). Keduanya adalah ulama panutan, penulis produktif, dan tokoh pembaru yang memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan keagamaan Islam di Jawa. Islam di Jawa, khususnya di kalangan muslim tradisionalis, memiliki dua otoritas keulamaan yang secara historis tetap terjaga hingga saat ini. Pertama, otoritas para habib, sebagai pendakwah keturunan Hadrami, yang berjasa membangun banyak majelis taklim. Kedua, otoritas para kiai, sebagai pendakwah asli Jawa, yang berjasa mendirikan banyak pesantren. Dua institusi ini saling melengkapi dalam mentransmisikan sunnah dan tradisi Islam dari generasi ke generasi.
Pada dinamika perkembangan keulamaan di Jawa pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, dua nama ini menjadi figur penting yang mewakili dua otoritas tersebut. Sayid Usman bin Yahya dikenal sebagai ulama yang berjasa besar pada masa Hindia Belanda, sementara Kiai Hasyim Asy’ari berperan penting pada era transisi kemerdekaan. Keduanya mencurahkan karir intelektual mereka melalui karya-karya tulis yang membahas konteks sosial keagamaan pada masanya. Misi utama mereka adalah memurnikan Islam dari unsur-unsur bidah negatif dan membimbing umat menuju pemahaman agama yang lebih baik.
Be the first to review “PEMBARUAN SOSIAL KEAGAMAAN DI JAWA Abad ke-19 dan Awal 20 (Telaah Pemikiran Sayid Usman bin Yahya dan KH. Hasyim Asy’ari)”