Buku ini bertujuan untuk menganalisis makna dan dampak pembacaan manakib ‘Abd al-Qadir al-Jilani terhadap jamaah tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Dalam analisis data, buku ini menggunakan teori Wolfgang Iser untuk mengungkap kesan (wirkung) pembaca terhadap manakib ‘Abd al-Qadir al-Jilani.
Selain itu buku ini juga mengungkapkan tiga dimensi utama makna pembacaan manakib. Pertama, secara teologis, manakib berfungsi sebagai penguat spiritual, perantara terkabulnya doa, refleksi atas kematian, sarana mendapatkan kedamaian, dan wujud pemuliaan terhadap Nabi. Kedua, secara sosiologis, manakib memperkuat silaturahmi, membangun kepedulian sosial, dan memfasilitasi solidaritas mekanik di antara jamaah. Ketiga, secara kultural, manakib berperan dalam internalisasi nilai moral, pembentukan budaya, dan menjadi pilar budaya dalam masyarakat.
Adapun dampak dari pembacaan manakib meliputi ketenangan jiwa, peningkatan kesehatan melalui tirakat, sikap legawa terhadap takdir, peningkatan religiusitas, serta penguatan otoritas keagamaan yang berdampak pada kepatuhan murid terhadap guru. Sehingga buku ini menegaskan bahwa pembacaan manakib bukan sekedar ritual keagamaan, melainkan proses interpretatif yang melibatkan interaksi aktif antara teks dan pembaca, sehingga menghasilkan pengalaman spiritual dan penguatan identitas keagamaan.
Be the first to review “Manakib dan Transformasi Spritual: Kajian pada Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah”